Trauma masa lalu yang tidak terselesaikan akan terus membekas,
mempengaruhi cara berpikir, bertindak dan bereaksi dalam kehidupan
sehari-hari. Kalau trauma ini tidak dipahami dengan baik maka perasaan
tertekan menjadi datang bertubi-tubi sampai tidak tahu memahami
kehidupan realitas. Kondisi ini bayangan atau perasaan yang bersifat
tidak nyata menjadi terlihat nyata. Nyata bagi dirinya namun bagi orang
lain dianggap aneh karena peristiwa itu memang tidak ada. Banyak orang
mengira, kalau kita mengalami kejadian yang mengerikan sebaiknya jangan
diingat-ingat, dilupakan saja. Orang cenderung menasehatkan agar tidak
mengingat-ingat lagi, malah ada yang menganjurkan agar menghindari
mengingat masalah itu.
Lantas bagaimana caranya untuk
menyembuhkan trauma masa lalu yang menyakitkan? Terimalah bayangan masa
lalu yang menyakitkan itu sebagai ketetapan Allah, kerelaan menerima
apapun yang sudah menjadi kehendak Allah justru membuat kita menjadi
kuat dan sabar dalam mengarungi hidup ini. Allah mengajarkan agar kita
mampu memaafkan terhadap orang yang telah menyakiti hati kita. Memaafkan
bukan melupakan, memaafkan berarti membalas keburukan dengan kasih
sayang. Maka dengan memaafkan hidup kita akan menjadi lebih indah, lebih
sehat dan lebih membahagiakan karena Allah melimpahkan keberkahan dalam
hidup kita. Insya Allah.
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram". (QS. Ar-Raad 28).
Minggu, 27 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar