Sabtu, 12 November 2011

3 Orang Kaya dan Rahasia-Rahasia Mereka. Karya Ippho Santosa dan Tim Khalifah


Kata Pengantar

Anda masih risih dengan kekayaan atau kata ‘kaya’? Nah, saya sarankan Anda baca dulu
kalimat-kalimat di bawah ini:

- Kekayaan bukan segalanya. Kekayaan pun tak dapat menjamin kebahagiaan. Namun
kekayaan adalah alat bantu yang memudahkan Anda dan keluarga Anda untuk lebih
bahagia.

- Kekayaan juga tidak otomatis membuat Anda lebih mulia. Namun kekayaan dapat
membantu Anda memuliakan keluarga, sesama, dan agama.

- Ketika anak Anda sakit keras dan perlu biaya besar untuk berobat, barulah Anda
sadar betapa pentingnya kekayaan.

- Ketika istri Anda tengah bersalin dan perlu biaya besar untuk operasi, barulah Anda
sadar betapa pentingnya kekayaan.

- Ketika orangtua Anda ingin berhaji dan mereka tidak mampu, barulah Anda sadar
betapa pentingnya kekayaan.

- Terlepas ada orang kaya yang tinggi hati dan rendah hati, pada kenyataannya hampir
semua rumah ibadah, rumah sakit, dan sekolah dibangun oleh orang kaya.
Merekalah yang menjadi tangan di atas.

- Sebagian kita, begitu mendengar kata ‘miskin’, eh malah tersinggung. Padahal,
daripada tersinggung, mending berubah. Tersinggung nggak ada duitnya, hehehe.

- Sebagian kita, begitu mendengar kisah orang-orang kaya, eh malah dengki. Padahal,
daripada dengki, mending belajar. Dengki nggak ada untungnya, hehehe.

- Percayalah, tidak ada yang salah dengan kata ‘miskin’. Hanya mereka yang
bermental miskinlah yang tersinggung dengan kata ‘miskin’.

- Percaya pula, tidak ada yang salah dengan kata ‘pecundang’. Hanya mereka yang
bermental pecundanglah yang tersinggung dengan kata ‘miskin’.

- Ada yang ngomong, orang kaya susah masuk surganya. Ah, kata siapa? Kayak pernah
masuk surga saja tuh yang ngomong, hehehe. Istri dan sahabat-sahabat Nabi kan
kaya. Mana mungkin karena kaya, mereka jadi susah masuk surga!


Konon, sahabat Nabi yang terkaya, yaitu Abdurrahman bin Auf, masuk surga dengan
merangkak (al-Kanz no.33500). Hadist ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnad
(1/115), Ath-Thabary di dalam Al-Mu’jam Al-Kabir (1/29) dari jalan ‘Imarah bin Zaadzaan
dari Tsabit Al-Bunany, dari Anas bin Malik. Menurut beberapa ulama, hadist ini sanadnya
lemah dan muatannya mungkar. Munculnya nama ‘Imarah bin Zaadzaan di dalam hadist ini
membuat sanadnya lemah. Menurut Imam Ahmad, ‘Imarah telah meriwayatkan hadisthadist
mungkar dari Anas (Al-Jarh wat Ta’dil, Ibnu Abi Hatim 6/366). Sementara itu Imam
Ad-Daruquthny mengatakan hadist riwayat ‘Imarah ini lemah, sehingga tidak dianggap
(Su’aalaat Al-Barqaany lid Daruquthny no. 375).

Sejenak, kita tinggalkan hadist itu. Mari kita amati jasa-jasa Abdurrahman bin Auf:
- Ia adalah segelintir sahabat Nabi yang berani bersedekah seratus persen.
- Ia hampir selalu menemani perjuangan-perjuangan Nabi di lapangan.
- Ia menyantuni veteran-veteran perang dan istri-istri Nabi setelah Nabi wafat.
- Ia berpakaian sederhana, sampai-sampai tiada bedanya ia dengan budaknya.
- Apakah mungkin orang sesoleh ini susah masuk surganya? Tidak mungkin!
- Bahkan seluruh ulama sepakat, ia adalah satu di antara sepuluh orang yang dijamin
masuk surga. Catat itu!

Dan ribuan tahun sebelumnya, inilah yang terjadi...

- Nabi Ibrahim (Abraham) adalah orang kaya. Salah satu bukti kekayaannya, sekali
berkurban saja, ia sanggup memberikan ratusan bahkan ribuan hewan kurban.

- Nabi Sulaiman (Raja Salomo) pernah berdoa agar menjadi orang terkaya sepanjang
sejarah dan doa itu dikabulkan oleh-Nya.

- Masih banyak lagi nabi-nabi yang kaya, di antaranya Nabi Yusuf dan Nabi
Muhammad.

- Jelaslah sudah, tidak ada yang salah dengan kekayaan. Asalkan Anda mampu
mempertanggung-jawabkan ‘dari mana’ dan ‘ke mana’ kekayaan itu.

               Tentu saja,walaupun kaya, Anda tetap sederhana, rendah hati, dan murah hati. Right?
Setelah membaca Kata Pengantar ini, saya berharap tersingkirlah mental block di benak
Anda. Saya harap begitu. Alhamdulillah, melalui buku-buku saya yang telah menjadi megabestseller,
melalui seminar-seminar saya yang telah merambah Hongkong dan Jepang,
melalui bisnis-bisnis saya yang telah menjadi pintu rezeki bagi ratusan orang, saya selalu
mendorong orang-orang untuk lebih maju, lebih sukses, dan lebih kaya. Hm, apa jadinya
kalau semua orang kaya? Ini tidak perlu dirisaukan. Kalaulah kita semua kaya, maka bangsa
kita akan menjadi bangsa yang dikuatkan lagi disegani. Dan bukan mustahil, bangsa lainlah
yang akan bekerja untuk kita. Right? Akhir kata, semoga kisah-kisah sukses berikut ini
memotivasi dan menginspirasi Anda. Silakan juga eBook ini disebarkan kepada sahabatsahabat
dan kerabat-kerabat Anda. Semoga kita semua sukses berjemaah. Selamat
membaca!
Bab 1.


Pengusaha Sekaligus Selebriti
           Pertengahan September 2011 di Sydney, kebetulan saya sempat makan malam dan bertukar
pikiran dengan Donald Trump, salah satu selebriti terkaya di dunia. Walaupun aslinya ia
pengusaha, belakangan ia lebih dikenal sebagai selebriti. Dari awal sampai akhir diskusi,
Donald Trump bertutur sambil memegang buku mega-bestseller 7 Keajaiban Rezeki, yang
saya berikan kepadanya di awal pertemuan. Sempat juga ia membahas peranan Sepasang
Bidadari dalam kesuksesan. Tentang ini, Anda bisa melihat cuplikan videonya di seminar
saya. Dan dari timnya, saya memperoleh buku Midas Touch, karya anyar Donald Trump
bersama Robert Kiyosaki, yang saat itu belum beredar resmi sedunia.
Dan inilah kisah sukses Donald Trump. Ia adalah pemilik beberapa real estate paling
bergengsi di kota New York. Ia berhasil menempatkan merek Trump di beberapa hotel,
perkantoran, dan tempat hiburan. Ia sempat menjadi salah satu pengusaha paling
kontroversial sepanjang tahun 1980-an sampai 1990-an. Dilahirkan di New York pada
tanggal 14 Juni 1946, anak dari Fred Trump, seorang developer sukses. Sang ayahlah yang
membantu mengarahkan dan membentuk bakat bisnisnya. Jujur ia mengakui, “Ayah saya
adalah mentor bisnis saya.”

Donald Trump memulai kiprah bisnisnya setelah menyelesaikan pendidikannya di Wharton
Business School. Dia bekerja untuk ayahnya selama 5 tahun dan selama itu pula ia berhasil
menggarap proyek-proyek yang sangat profitable. Ayahnya berkomentar, “Segala yang
disentuhnya seolah-olah berubah menjadi emas.” Layaknya sentuhan Midas. Lalu Donald
Trump fokus pada bisnisnya sendiri, yaitu real estate di Manhattan. Di mana ia menguasai
beberapa real estate paling bergengsi di kota tersebut, di antaranya Trump International
Hotel, Trump Tower, dan sederet tempat hiburan. Lalu nama Trump dikembangkan menjadi
merek majalah, pakaian, parfum, golf, perguruan tinggi, es krim, dan masih banyak lagi.
Siapapun tahu, Donald Trump sempat hampir bankrut pada tahun 90-an. Menurutnya,
ketika itu, pengemis di tepi jalan pun jauh lebih kaya daripada dirinya. Karena si pengemis
tidak memiliki utang dan sebaliknya ia memiliki utang yang luar biasa besarnya. Sekitar 90
miliar dolar! Di bawah tekanan utang yang menggunung, ia tetap agresif. Dengan negosiasi
demi negosiasi, ia bergerak terus dan akhirnya pelan-pelan keadaan membaik. Hutanghutangnya
terbayarkan. Bukan cuma itu, ia pun menjadi lebih kaya dengan aset yang
bertebaran dari New York di ujung timur sampai ke California di ujung barat. Nah,
kembalinya ia dalam kancah bisnis ini mengilhami jutaan orang di seantero dunia. Sampaisampai
Guiness Book mencatat comeback-nya ini sebagai rekor tersendiri. Wow!
Tahun 2004, Donald Trump menjadi produser eksekutif dan presenter di reality show The
Apprentice di NBC, yang merupakan program penyaringan para profesional. Ada yang
dikeluarkan dari permainan, ada pula yang dipecat. Pemenang dari permainan ini akan
dikontrak setahun di perusahaan Donald Trump dengan gaji 250 ribu dolar. Menariknya,
untuk satu tahun pertama, Donald Trump dibayar sebesar 50.000 dolar per episode. Namun
karena acara tersebut sukses, kemudian ia dibayar 3 juta dolar per episode. Dan karena ini
pula, ia menjadi insan televisi dengan bayaran tertinggi. Namanya pun masuk dalam daftar
orang Amerika terkaya, menempati posisi 88 dari 400 (versi majalah Forbes). Saking
kayanya, ia memiliki pesawat jet pribadi dengan rancangan layaknya hotel bintang delapan.
Wah!

Donald Trump juga penulis buku bestseller, antara lain karya-karyanya The Art of the Deal,
The Art of Survival, dan How to Get Rich. Sepanjang kiprah bisnisnya, ternyata ia tertarik
pula mengajukan diri menjadi Presiden. Saat ini, ia adalah anggota dari beberapa lembaga
negara dan organisasi sosial. Sekali waktu, ia pernah mengungkapkan, “Ayah saya selalu
menekankan, ada hal-hal yang bisa diprediksi. Dan pekerjaan yang cerdas akan
menghasilkan hasil yang cerdas. Sejak kecil, saya belajar menakar dulu hal-hal tertentu
dalam pikiran saya, sebelum saya melihat hal-hal itu berhasil. Cara ini menghemat banyak
waktu dan uang saya.” Itu yang ia pelajari dari ayahnya, walaupun sekarang ia jauh lebih
kaya dan lebih berpengaruh daripada ayahnya.
Kesuksesan seorang Donald Trump di berbagai sektor, tentunya tidak terlepas dari filosofifilosofi
yang dianutnya selama ini, selain bimbingan ayahnya. Di dalam bukunya bersama
Robert Kiyosaki, Why We Want You to Be Rich, ia mengatakan bahwa kreativitaslah yang
membuat orang menjadi kaya. Menurutnya, orang kreatif tidak perlu dimotivasi oleh orang
lain. Alih-alih begitu, mereka memotivasi diri mereka sendiri. Sesederhana itu. Mereka
menggunakan otak mereka secara maksimal. Ditambahkan lagi olehnya, kreativitas dan
kendali ternyata bisa berjalan beriringan, dan untuk hasil terbaik memang begitulah
seharusnya. Inilah salah satu rahasia suksesnya.

Di samping sisi glamornya, ternyata seorang Donald Trump sangat memaknai agama.
Menurutnya, “Saya mengamati, orang yang memiliki keyakinan yang mendalam, seringkali
terlihat lebih humble dan lebih produktif. Mereka mempunyai tujuan yang kuat dan tak
terhancurkan. Entah mereka itu Yahudi, Kristen, Buddha, Islam, atau apapun. Agama
memberi mereka semacam arah dan pengabdian, yang mungkin bertentangan dengan
analisa-analisa bisnis. Memiliki keyakinan seperti itu, berarti kita percaya pada kekuatan
yang lebih besar dari diri kita. Pemikiran itulah yang menguatkan saya untuk bertahan di
segala situasi. Dan pemikiran ini pula yang seharusnya dipegang oleh setiap pemimpin.
Mereka tahu bahwa mereka tidak mahatahu dan tidak mahakuasa.” Satu lagi, rahasia
suksesnya.
Bab 2.
Si Muda Yang Kaya & Ternama

Mark Elliot Zuckerberg lahir di Dobbs Ferry, New York, anak dari pasangan Edward dan
Karen Zuckerberg. Orangtuanya dokter gigi dan psikiater. Ia adalah anak kedua dari empat
bersaudara. Sejak kecil, ia suka mengutak-atik komputer, menjajal berbagai program
komputer, bahkan bersikeras membuatnya. Sang ayah membelikannya komputer sejak ia
berusia delapan tahun. Saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya,
D'Angelo, membuat Plug-In untuk MP3 player Winamp. Mereka berdua, Zuckerberg dan
D'Angelo, menggunakan Plug-In untuk menghimpun selera lagu orang-orang, kemudian
membuat daftar lagu sesuai keinginan mereka. Mereka mengirim program itu ke berbagai
perusahaan, termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhirnya di
sekolah menengah, ia direkrut Microsoft dan AOL untuk sebuah proyek.

Saat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, keduanya terpaksa berpisah. D'Angelo
masuk Caltech, sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg
menemukan ide membuat direktori mahasiswa secara online, karena universitasnya tak
membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas) kepada
mahasiswa baru. Konyolnya, setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard
menolaknya mentah-mentah. Terlalu kiri! Untungnya, meski ditolak ia selalu mencari cara
untuk mewujudkan. Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch.com) yang
memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di situs tersebut.
Kreatif kan?

Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa
Harvard dan memasukkannya ke situs yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto
mahasiswa terpampang di situ. Tak lupa pula, ia imbuhkan kalimat yang meminta
pengunjung menentukan mana dari foto-foto tersebut yang paling greget. Pancingannya
mengena, dalam tempo empat jam sejak diluncurkan, tercatat 450 orang mengunjungi
Facemash dan sebanyak 22.000 foto dibuka. Pihak Harvard memergokinya dan sambungan
internetnya pun diputus. Ia diperkarakan karena dianggap lancang dan mencuri data. Anak
muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan mahasiswa yang
fotonya masuk di Facemash. Namun demikian, ia tidak menyesali tindakannya. "Saya kira
informasi seperti itu harusnya tersedia," ujarnya.
Alih-alih kapok, ia malah membuat situs baru, Facebook (www.thefacebook.com). Pantang
menyerah, inilah salah satu rahasia suksesnya
. Situs ini diluncurkan Februari 2004, yang
merupakan penyempurnaan dari Facemash. Formatnya tetap sebagai ajang pertemuan
sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di situsnya disebutkan, Facebook adalah
suatu alat sosial yang membantu orang berkomunikasi lebih efisien dengan rekan dan
keluarga. Tambahan pula, Facebook menjanjikan navigasi yang mudah bagi para
penggunanya. Setiap pemilik akun memiliki ruang untuk memajang foto dirinya, foto temantemannya,
dan tentu saja melakukan hal-hal lainnya seperti berkomentar dan berkirim
pesan.

Dalam tempo empat bulan saja, Facebook berhasil menjaring 30 kampus dan hingga akhir
2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta orang. Kesibukan yang luar biasa
ini memaksa Zuckerberg hengkang dari Harvard. "Apa yang saya inginkan sudah ada di
tangan. Saya tidak ingin punya ijazah, kemudian bekerja. Menurut saya, pekerjaan hanyalah
untuk orang-orang yang lemah," celetuknya pada Majalah Current. Zuckerberg dan kawankawannya
kemudian mengembangkan Facebook lebih matang lagi. Pada September 2006,
Facebook membuka pendaftaran sebagai jejaring umum dengan syarat penggunanya
memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat. Dari segi trafik, Facebook
menjadi situs keenam teraktif di dunia dan situs jejaring sosial kedua terbesar di dunia.
Pada Oktober 2007, Microsoft mengumumkan membeli 1,6 persen saham Facebook senilai
240 juta dolar. Transaksi ini mengisyaratkan nilai kapitalisasi Facebook, yaitu sekitar 15
miliar dolar (sekitar Rp 135 triliun). Forbes pun mencatatnya sebagai miliarder termuda
sepanjang sejarah, yang atas usahanya sendiri, bukan karena warisan. Kekayaannya ditaksir
sekitar satu setengah miliar dolar atau (sekitar Rp 13,5 triliun). Ini sangat hebat. Yah, tahu
sendiri kan, usianya baru 24 tahun. Keberhasilan ini membuat namanya masuk dalam
jajaran 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes. Meski kaya dan ternama, ia tetap
sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan kamarnya hanya ada sebuah meja
dan kursi. Kasurnya tergeletak di lantai. Bila datang ke kantornya di Palo Alto, ia kerap
berjalan kaki atau bersepeda. Tak tampak sebagai miliarder (dalam dolar) atau triliuner
(dalam rupiah).
Bab 3.
Biangnya Inovasi
Saat ini Apple Inc didaulat sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh untuk urusan
teknologi dunia. Kebetulan, saya pribadi memiliki iPad dan iPhone, produk-produk masyhur
keluaran Apple. Adalah sosok Steve Jobs, sang pendiri Apple-lah yang memiliki visi jauh ke
depan, sehingga mengantarkan Apple menjadi perusahaan yang sangat disegani. Ia adalah
sosok yang amat mengagumi kesederhanaan dan keindahan. Inilah rahasia suksesnya, selain
visi yang jauh ke depan, yang membuat Apple berhasil membendung dominasi Microsoftnya
Bill Gates.

Pada 1974, Steve Jobs kembali ke California dan bekerja di perusahaan game Atari bersama
Steve Wozniak. Suatu ketika, ia kepincut pada komputer rancangan Steve Wozniak. Ia pun
membujuk Steve Wozniak untuk mendirikan perusahaan komputer. Dan sejak itulah,
tepatnya 1 April 1976, di usianya yang ke-21, mereka mendirikan Apple Computer. Singkat
cerita, kisah sukses segera menghampiri mereka. Namun, kala perusahaan tengah
berkembang, dewan direksi Apple malah memecat Steve Jobs karena dianggap terlalu
ambisius. Ironis! Sebuah pemecatan di perusahaan yang ia dirikan sendiri! Meski sempat
merasa terpukul, namun karena kecintaannya pada teknologi, ia pun segera bangkit.
Bergegas! Lalu ia mendirikan NeXT Computer. Tak lama kemudian, ia juga membeli
perusahaan film animasi Pixar. Dari dua perusahaan itulah namanya kembali berkibar.
Kisah suksesnya ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada Apple. Perusahaan itu
justru di ambang kebangkrutan. Saat itulah, Steve Jobs kembali ke Apple, hasil kerjasama
Apple dengan NeXT. Banyak orang yang meramalkan ia tidak akan mampu mengangkat
Apple kembali. Tak bergeming, ia pun menanggapi cibiran itu dengan dingin. "Saya yakin,
satu hal yang membuat saya bertahan adalah saya mencintai apa yang saya lakukan. Kita
harus mencari tahu apa yang sebenarnya kita cintai. Dan adalah benar bahwa pekerjaan kita
adalah kekasih kita. Pekerjaan kita akan mengisi sebagian besar hidup kita," paparnya
gamblang. Pada 2006, ia menjadi anggota dewan direksi The Walt Disney Company, setelah

pengambilan-alihan Pixar oleh Disney, pun namanya dicantumkan sebagai produser
eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995. Ini sebuah prestasi besar.
Nah, berikut ini perjalanan singkat seorang Steve Jobs. Ibu biologis Steve Jobs adalah
seorang lulusan perguruan tinggi yang masih muda. Dia memutuskan agar Steve Jobs
diadopsi saja. Karena ia ingin sekali anaknya diadopsi oleh sepasang lulusan perguruan
tinggi, maka segalanya diatur agar anaknya bisa diadopsi oleh seorang pengacara, begitu
kelahiran. Sedikit meleset dari rencana, ibu biologis Steve Jobs kemudian tahu, ternyata
sang ayah angkat tak pernah lulus dari SMA dan sang ibu angkat tak pernah lulus dari
perguruan tinggi. Dia pun menolak keras menandatangani kertas adopsi. Dan barulah ia
mengalah beberapa bulan kemudian, setelah orangtua angkat ini berjanji sungguh-sungguh
bahwa suatu hari Steve Jobs akan masuk perguruan tinggi. Benar saja, 17 tahun kemudian
Steve Jobs benar-benar kuliah di perguruan tinggi.
IQ-nya yang kepalang tinggi membuat Steve Jobs mengikuti kelas percepatan. Akan tetapi,
ia sering dihukum gara-gara tingkahnya yang bengal, misalnya meledakkan mercon dan
melepaskan ular di kelas. Terlalu kanan. Di usianya yang ke-17, ia kuliah di Reed College,
Oregon. Steve Jobs menganggap dirinya naif sekali, karena memilih perguruan tinggi yang
hampir sama mahalnya dengan Stanford. Dan untuk itu, semua tabungan orangtuanya
terpaksa ludes. Setelah enam bulan kuliah, anehnya ia melihat tidak ada manfaat yang
berarti dalam kuliah.
Tegasnya, ‘Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup saya dan saya tidak tak tahu
bagaimana perguruan tinggi bisa membantu saya mengetahuinya. Lihatlah, di sana saya
menghabiskan semua uang yang telah dikumpulkan orangtua saya sepanjang hidup mereka.
Maka saya memutuskan untuk drop out saja dan saya percaya bahwa saya akan baik-baik
saja. Memang, saat itu sangatlah menakutkan. Tapi kalau sekarang saya melihat ke
belakang, saya melihat itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Saat
memutuskan keluar, saya bisa menghentikan mata kuliah wajib yang tidak menarik dan
mulai mengikuti kuliah-kuliah lain yang tampaknya menarik.’

Berhubung Steve Jobs tidak memiliki kamar asrama, maka dia pun menumpang tidur di
lantai kamar seorang teman. Dia mencari uang untuk makan dengan menjual botol-botol
coke bekas dan dia berjalan sebelas kilometer setiap Ahad hanya untuk mencicipi makanan
enak di biara Hare Krishna.
Ketika Steve Jobs berusia 17 tahun, dia membaca sebuah kutipan kurang-lebih seperti ini,
“Bayangkan engkau hidup setiap hari seakan-akan itu adalah hari terakhir engkau.” Kutipan
ini amat mengesankan baginya. Membekas. Sejak itulah, selama 33 tahun terakhir, Steve
Jobs menatap cermin setiap pagi dan mengingat-ingat kutipan tersebut. Satu lagi, rahasia
suksesnya.
Menurut Steve Jobs pula, banyak hal yang awalnya menjadi sandungan, tetapi karena ia
mengikuti keingintahuan dan firasatnya, justru sandungan tersebut berubah menjadi
sesuatu yang tak ternilai harganya. Dia membeberkan satu contoh. Pada saat itu Reed
College mungkin menawarkan pelajaran kaligrafi terbaik di negara itu. Di sepanjang kampus,
bertebaran poster, label, dan lukisan kaligrafi tangan yang indah. Karena ia sudah drop out
dan tidak harus mengambil mata kuliah wajib, maka ia bisa memutuskan untuk mengambil
satu kelas kaligrafi dan belajar sungguh-sungguh bagaimana membuat kaligrafi. Ia
berpendapat, kaligrafi merupakan sesuatu yang halus, indah, historis, artistik, dan tak bisa
ditangkap oleh ilmu pengetahuan. Hal ini membuatnya senantiasa terpesona dan sangat
mencintai keindahan. Inilah salah satu rahasia suksesnya.
Sebelumnya dia tidak pernah berpikir kaligrafi akan mencurahkan aplikasi praktis dalam
hidupnya. Namun ternyata sepuluh tahun kemudian, ketika ia bersusah-payah mendesain
komputer Macintosh atau Mac yang pertama, pelajaran itu sekonyong-konyong muncul
kembali di benaknya dan tanpa tedeng aling-aling ia langsung menerapkannya pada
Macintosh. Asal tahu saja, Mac merupakan komputer pertama dengan tipografi yang indah.
Ia mengakui sejujurnya, jika dia tidak pernah mengikuti mata kuliah tunggal itu, maka
komputer Mac tidak akan pernah memiliki jenis-jenis huruf itu. Ia juga mengakui, jika dia
tidak pernah drop out, dia tidak akan pernah mengikuti kelas kaligrafi itu dan komputerkomputer
personal mungkin tidak akan memiliki tipografi seindah sekarang.

Dengan penuh kebijaksanaan, Steve Jobs sempat mengungkapkan hubungan titik-titik di
dalam kehidupannya, “Tentu saja, tak mungkin menghubungkan titik-titik di masa depan
ketika saya masih di perguruan tinggi. Tapi sangatlah jelas, jika kita melihat sepuluh tahun
ke belakang, Anda harus percaya bahwa titik-titik itu akan saling berhubungan di masa
depan.” Ia pun berpesan, satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah
dengan mencintai apa yang kita kerjakan. Ujarnya, “Segala sesuatu yang bersemayam di
hati, niscaya Anda akan menemukannya.”
Pernah pula ia wanti-wanti, “Tiada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang merindukan
surga pun tak ingin mati. Namun kematian adalah sebuah ketentuan bagi kita semua.
Sangatlah mungkin, kematian merupakan penemuan tunggal terbaik dalam kehidupan.
Kematian adalah agen perubahan kehidupan. Di mana ianya menyisihkan golongan tua
untuk memberikan jalan buat kaum muda. Sekarang kaum muda itu adalah Anda, tapi suatu
hari nanti, Anda pelan-pelan menjadi tua dan tersisihkan. Ingatlah, waktu Anda amat
terbatas, maka dari itu, janganlah membuang-buang waktu. Jangan pula terperangkap
dalam pemikiran-pemikiran orang lain. Jangan biarkan keriuhan pendapat orang lain
membenamkan suara hati Anda. Yang terpenting, tanamkan keberanian untuk mengikuti
suara hati dan firasat Anda. Keduanya sedikit-banyak tahu apa yang benar-benar Anda
inginkan. Hal-hal yang lain adalah nomor dua.”
Tentunya, perjalanan hidup seorang Steve Jobs menjadi inspirasi yang mendalam bagi kita
untuk benar-benar memanfaatkan waktu yang kita miliki. Tepat 5 Oktober 2011, Steve Jobs
meninggal dunia di California di usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita
kanker pankreas. Bayangkan, produk-produk hebat ia lahirkan ketika ia didera sakit keras.
Pada waktu kepergiannya, dia telah diakui dunia sebagai seorang yang visioner dan jenius
yang langka dalam bidang bisnis dan inovasi. Tak diragukan lagi, ia telah berhasil mengubah
sebagian wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan menjadi contoh
bagi seluruh eksekutif. Dunia pun kehilangan seorang tokoh besar.

Tentang Penulis Ippho Santosa
Setelah berkarier di dalam dan luar negeri, kemudian ia berbisnis dan menulis berbagai
buku, yang telah tersebar sampai ke Timur Tengah, Jepang, Australia, Eropa, dan Amerika.
Buku-buku terbaiknya adalah:
· 7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah Nasib Berubah Dalam 99 Hari Dengan Otak
Kanan (buku terlaris dan seminar terbesar 2010-2011 se-Indonesia)
· Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.
· 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?
· 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!
· Marketing is Bullshit… Meledakkan Profit dengan Otak Kanan.
(Selain di Gramedia, buku-bukunya dapat dipesan di toko-toko buku online. Hendaknya
semua dibaca seperti urutan tertera di atas.)
Majalah SWA menyebutnya sebagai motivator sekaligus pengusaha. Majalah Ummi
menyebutnya sebagai penanam amal jariyah. Koran Tempo menyebutnya sebagai miliarder
muda yang berbagi. Yang jelas, publik mengenalnya sebagai:
· Pakar otak kanan.
· Penulis mega-bestseller (masuk MURI).
· Pembicara di Asia (termasuk Hongkong dan Jepang).
· Pendiri 70-an cabang TK Khalifah se-Indonesia.
Kalimat-kalimat motivasi, jadwal seminar, dan peluang-peluang usaha darinya dapat dilihat
di:
· Ippho Santosa & Tim Khalifah (halaman di Facebook)
· 7 Keajaiban Rezeki (halaman di Facebook)
· @ipphoright (Twitter)
· http:// www.ippho.com (Situs Resmi)

Tentang Buku Mega-Bestseller 7 Keajaiban Rezeki
“Dari Mekkah ke Jeddah, dari Jeddah ke Mekkah, ditemani buku 7 Keajaiban Rezeki.
Subhanallah! Buaaagus!”
- Ust. Yusuf Mansur, Wisata Hati

“Ternyata otak kanan mengubah cara pandang kita. Give first, listen first. Salut untuk Mas
Ippho. Saya banyak belajar dari buku ini. Semoga bertambah lagi pengusaha yang belajar
dari buku ini dan menggunakan otak kanannya.”
- Sandiaga Uno, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

“Setelah baca buku 7 Keajaiban Rezeki, saya praktekin, saya naikin dosisnya. Wah, tambah
cespleng! Paginya praktek, sorenya langsung cair!”
- Kusnadi Ikwani, Pemilik Belasan Outlet Ayam Pakuan

“Saya SMS teman-teman tentang buku ini, terutama tentang halaman 44 dan 98. Sebagian
saya belikan buku ini. Tahu-tahu malamnya saya dapat rezeki nomplok Rp 150 juta! Tunai!
Subhanallah, betul-betul dahsyat otak kanan!”
- H. Musa, SH, MH, PNS, Pekanbaru

“Selesai bikin seminar 7 Keajaiban Rezeki untuk kader-kader PKS se-Bali, paginya saya dapat
tiga rezeki besar yang tidak disangka-sangka! Dapat ide efisiensi senilai puluhan juta, dapat
bisnis air senilai ratusan juta, dan dapat lahan belasan hektar! Kalau dirupiahkan, itu semua
nilainya belasan miliar!”
- Eka Setiawan Karim, Pengusaha Properti, Denpasar

“Ajaib! Setelah membagi-bagikan buku ini, saya dapat mobil Xenia 2009!”
- Citra Kamal, Pemilik Apotik Bunda, Bogor


“Siapa sangka, hanya dengan sedikit sedekah, SMS tentang buku ini, dan meminjamkannya,
eh Habib dikasih mobil!”
- Habib, Medan

“Alhamdulillah, dengan membaca buku ini, saya dapat rumah gratis dan kebun kelapa sawit
gratis!”
- Johan Iskandar, Lampung Tengah

“Setelah baca, saya langsung jadi dealer utama mobil Estilo se-Bangka-Belitung dan
langsung laku 2 unit dalam 3 hari! Subhanallah!”
- Zarril, Sungai Liat, Bangka

“Dua hari setelah ikut seminarnya, permohonan KPR saya senilai setengah miliar langsung
disetujui! Padahal sebelumnya, sudah tiga bulan tidak pernah disetujui. Sekarang buku 7
Keajaiban Rezeki sedang mutar di keluarga.”
- Among Kurnia Ebo, Mentor EU, Jogjakarta

“Waktu mau beli rumah, saya disuruh bayar DP Rp 45 juta. Begitu saya terapkan salah satu
keajaiban di buku ini, tahu-tahu kemudian saya ditelepon developer dan disuruh bayar DP
cuma Rp 5 juta! Allahu Akbar!”
- Reka Yusmara, Jawa Pos Group, Surabaya

“Saya sudah punya lima buku karya Bung Ippho. Mei tahun 2010 ananda saya, Vega,
menghadiahkan buku 7 Keajaiban Rejeki. Semua anjuran di buku tersebut kami tingkatkan.
Sungguh menakjuuuuuubkan! Juni dan Juli ini, alhamdulillah, Galang Saudi berhasil melayani
696 orang jemaah umrah! Benar-benar angka yang fantastis! Saya pun menghadiahkan buku
ini ke kenalan-kenalan saya. Sampai-sampai saya kirim ke Boston, Amerika!”
- Onyai Chas (Rina Chas), Pemilik Galang Saudi, Domisili di Mekkah

“Tidak sampai 99 hari setelah mengikuti seminar 7 Keajaiban Rezeki, keajaiban pun terjadi!
Alhamdulillah, omzet Juli 2010 tembus Rp 2,9 miliar!”
- Syaifur, Konsultan Properti, Rumah 19, Pontianak


“Mas, terima kasih atas inspirasi, motivasi, dan ketulusannya. Setelah menerapkan 7
Keajaiban Rezeki, saya mampu menunaikan zakat harta 5 kali lipat daripada tahun yang lalu!
Pelipatgandaan rezeki! Dan banyak sekali kebahagiaan yang saya rasakan tahun ini!”
- Ustadzah Tating Faridah, Pemilik Bilqis Collection, Ciamis

“Setelah menerapkan tiga keajaiban, omzet bisnis saya naik 1000 persen!”
- Didik Nur Hakim, Sales Manager, BNI Life Insurance
“Alhamdulillah, dengan membaca 7 Keajaiban Rezeki, penerimaan siswa baru tahun ini
meningkat 500 persen dari tahun lalu.”
- Syamsul Qamar, Batu Licin, Kalsel

“Baru saja membaca dan menerapkan sepertiga isinya, eh, omzet silikon dan plastik saya
naik 100 persen! Sepertinya, sebentar lagi naik 600 persen!”
- Lim, Sidoarjo

“Semua buku Mas Ippho meledakkan kepala saya! Termasuk buku ini! Baru berjalan 15 hari,
sudah terasa keajaibannya!”
- Fahrur, Pendiri Matematika Dahsyat Indonesia

“Alhamdulillah setelah membacanya, saya meraih juara 1 se-provinsi Kepri!”
- Anton Sunyoto, SPd, Guru SMAN 4, Batam

“Saya jurnalis. Tahu sendiri kan berapa gaji jurnalis. Buku ini kurikulum kehidupan bagi saya.
Akhirnya, saya bisa beli mobil baru, rumah ketiga, dan insya Allah berhaji dengan istri tahun
ini!”
- Firmansyah Lafiri, Redaktur Tribun Timur

“Dengan pertolongan Allah melalui buku ini, dalam waktu hitungan jam kami berhasil
menghimpun dana puluhan juta dan membiayai ratusan anak-anak tidak mampu.”
- Ria Asrul, Pimpinan Yayasan Miftahul Jannnah, Rawamangun


“Setelah menerapkannya, saya mulai menuai tanda-tanda dari-Nya. Hari ini juga saya
langsung menyedekahkan rumah saya!”
- Prasetyo, Pengusaha Ayam Bakar, Batam

“Selesai baca, saya langsung menyedekahkan seluruh tabungan saya!”
- Pembaca

“Sewaktu Mas Ippho berseminar di Semarang, saya memberanikan diri membeli Al-Quran
Mas Ippho seharga Rp 5 juta. Padahal saya seorang Kristiani. Saya cuma berpikir, toh uang
yang terkumpul untuk disedekahkan. Apa salahnya? Setelah acara itu, usaha suami saya
kebanjiran order terus-menerus. Termasuk usaha saya sendiri, dapat repeat order dari klien
besar!”
- F. Vitayanti, Trainer & Mantan Salah Satu Pimpinan HSBC

“Saya fotokopi beberapa kalimat di buku ini. Terus, saya faks ke teman-teman. Sebenarnya
Santo saya juga mengajarkan, dalam memberi kita juga menerima.”
- Merry, Pembatik, 54 Tahun, Rembang

“Dahsyaaat! Karena wahyu umum di buku ini, saya dapat ilham untuk bikin buku ke-3 saya.
Juga saya bisa menjual buku ke-2 saya dengan cepat sekali!”
- Anton Siswanto, Gembala Gereja & Penulis Buku

“Bersedekah ratusan kali lebih besar daripada pendapatan? Omong kosong, pikir saya
sebelumnya. Tapi setelah membaca buku ini, saya bisa bersedekah sebanyak itu tiap
bulannya! Dan kurang dari 99 hari, saya betul-betul go national dengan terbitnya buku saya,
Ternyata Sedekah Nggak Harus Ikhlas.”
- Marah Adil, Pendiri Komunitas Pencinta Sedekah

Dengan izin-Nya, buku mega-bestseller 7 Keajaiban Rezeki telah mengajaibkan ratusan ribu
orang di Asia dalam hitungan hari! Adapun buku selanjutnya, Percepatan Rezeki adalah
penyempurna dari 7 Keajaiban Rezeki! Inilah inti segala inti, rezeki di atas rezeki!

1 komentar:

Unknown mengatakan...

good inspirasi.. tapi cuman mau tanyak.. kok ada ide buat kata2 "penikmat kopi kehidupan"

Posting Komentar